A. SAMPAH
Ekayana (1998:5) menjelaskan “sampah
adalah benda atau barang yang sudah tidak dipakai, tidak diinginkan, dan
dibuang”. Masalah sampah dalam kehidupan sehari-hari yaitu menumpuknya sampah
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sampah bisa dimanfaatkan kembali dengan
cara diolah sedemikian rupa sehingga lebih bermanfaat yaitu dengan cara mendaur
ulang.
1.
Macam Sampah
Pengolahan serta pemanfaatan sampah
disesuaikan dengan jenis sampah. Ada beberapa macam sampah, yaitu sampah
anorganik dan sampah organik. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak
berasal dari makhluk hidup. Sampah anorganik ini sulit diuraikan, bahkan
memerlukan waktu hingga bertahun-tahun agar proses penguraian menjadi sempurna.
Contoh sampah anorganik adalah kertas, plastik, kain, botol, kaca, ban, dan
lain sebagainya. Alternatif dalam mengatasi sampah anorganik yaitu dengan mendaur
ulang menjadi sesuatu baru yang lebih bermanfaat. ”Gaya hidup ramah lingkungan
dikenal pula dengan semboyan 4R yaitu Reduce,
Reuse, Recycle dan Replace. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan
sampah, menggunakan kembali sampah yang telah ada, mendaur ulang sampah yang
telah terpakai dan mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali
dengan barang yang lebih tahan lama” http://www.we_r_mommies.com.htm
Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
Sampah ini bisa diuraikan dengan bantuan bakteri atau dengan mendaur ulang
secara hayati. Contoh dari sampah organik adalah sampah domestik (rumah
tangga), kotoran ternak dan manusia, semua bagian tumbuhan, limbah padat
(serbuk gergaji kayu), limbah cair (limbah ternak cair, cairan proses biogas).
2.
Sampah Kertas
Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit
diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai bahkan sampai
puluhan tahun. Sampah kertas selain mengganggu lingkungan juga menim-bulkan
berbagai masalah yang lain, seperti pencemaran lingkungan dari limbah
pengolahan kertas dan pencemaran dari sampah kertas. Untuk membantu mengurangi
sampah kertas yaitu dengan cara mendaur ulang sampah tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh produksi kertas. Menurut Lester (1994: 66). Cara mengatasi
masalah sampah kertas yaitu pencegahan limbah pada sumbernya (produksi bersih),
yaitu mengurangi penggunaan bahan baku, air dan energi, menghindari pemakaian
bahan baku beracun, seperti memproduksi kertas yang berbahan non kayu, tidak
memakai khlorine (pemutih kertas, yang bisa menyebabkan pencemaran air),
dan penanganan pencemaran setelah terjadinya limbah (end of pipe treatment )
yaitu dengan mengolah limbah yang dihasilkan”
3.
Cara Daur Ulang Sampah Kertas
Ada
beberapa cara daur ulang kertas menurut beberapa sumber antara lain:
Robeklah kertas
menjadi serpihan kecil-kecil lalu direndam dalam air selama 1 hari. Blender
digunakan untuk menghaluskan kertas yang sudah direndam tersebut dan
kemudian diletakkan ke dalam baskom yang sudah tersedia air. Kemudian diaduk
hingga bercampur rata dan tempatkan kain serta spon di atasnya. Selanjutnya
adalah saring campuran di baskom memakai screen sablon. Hati-hati, jangan
sampai terlalu tebal. Lalu letakkan di atas spon yang sudah dilapisi kain
dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya dan diangkat. Tutup dengan kain
yang sudah dibasahi, tambah satu lapis lagi kain basah. Ulangi langkah
terakhir, sesudah beberapa lapis, press dengan menempatkan papan besar
di atasnya dan beri pemberat seperti batako atau batu, dan biarkan selama
sekitar satu jam agar airnya berkurang. Jika semua sudah dilakukan, pastikan
sudah cukup kering sebelum diangkat. Kemudian sepasang demi sepasang diangkat
dan jemur ditempat yang panas. Agar rapi dan keras, setrika sepasang demi
sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan. Maka, kertas daur ulang pun sudah siap
untuk dijadikan aneka souvenir indah yang siap untuk di tampilkan dan bersaing
di pasaran.
b.
Menurut Wardiningsih dalam Agus Baharudin/Suara Pembaruan
Sampah kertas yang
terkumpul mula-mula dipotong kecil-kecil dan kemudian direndam dalam air selama
dua hingga tiga jam. Setelah itu potongan kertas diblender hingga menjadi bubur
kertas dan siap dicetak. Bubur kertas itu dicampur air dengan perbandingan satu
liter kertas dengan lima liter air. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan
kawat kasa atau screen yang diberi bingkai kotak kayu. Ukuran kotak
sesuai dengan yang dikehendaki. Screen dengan lubang berukuran N36
hingga 38. Pencetakan dilakukan pada papan multipleks yang dilapisi kain
hero. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut screen ruckle
untuk meratakannya. Tebal tipisnya kertas diatur sesuai keperluan. Setelah
bubur kertas rata dan menempel pada kain hero, cetakan dilepas. Proses
berikutnya adalah pengeringan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari
atau dalam ruangan. Apabila sinar matahari cukup panas, pengeringan dapat
berlangsung hanya dua jam. Kertas daur ulang itu dapat dibuat berwana putih
saja atau diberi warna tertentu. Pewarnaan dilakukan menggunakan bahan alami
dari tumbuh-tumbuhan. Misalnya untuk mendapatkan kertas warna kuning, digunakan
kunyit yang diblender dan dicampurkan bubur kertas. Bahan alami lainnya yang
juga digunakan yaitu daun suji, temulawak, bunga telang, buah murbei, buah
jamblang, dan sebagainya.
Gambar
1. Rendaman sobekan kertas
Gambar 2. Kain kasa
Gambar
3. Pengeringan bubur kertas
Dikutip
dari:(http://www.sinarharapan.co.id)
di akses 10 oktober 2008
4.
Manfaat Kertas Daur
Ulang
Kertas daur ulang memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari
beberapa aspek, meliputi aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Aspek lingkungan
meliputi, (1) mengurangi polusi udara karena pembakaran sampah kertas, (2)
mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah, (3) mengurangi penebangan
hutan untuk pulp (bubur kayu). Aspek ekonomi meliputi, (1) menghemat
biaya untuk transportasi dan penimbunan sampah, (2) mengurangi volume sampah,
(3) memiliki nilai jual lebih tinggi, (4) menciptakan lapangan pekerjaan. ”Kertas daur ulang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai kerajinan tangan
dan souvenir yang cantik serta mempunyai daya jual lebih”. http://wordpress.org/
VI.
ALAT DAN BAHAN
Dalam laporan ini alat dan bahan yang
digunakan antara lain:
A.
Alat
1. Screen atau kain kasa : 1
lembar
2. Blender : 1
set
3. Multiplek / keramik : 1
lembar
4. Baskom : 1
biji
B.
Bahan
1.
Kertas : 100 gram
2. Lem : 20
gram
3. Air : 400
gram
VII. Prosedur/ Cara Kerja
Proses daur ulang kertas menurut
kelompok kami merujuk dari pengalaman atau pengetahuan Asror dan Erwin yaitu:
a.
Menyiapkan alat dan bahan
b.
Mengumpulkan sampah kertas
putih 100 gram
c.
Merobek kertas dengan ukuran
sekitar 1 cm
d. Merendam kertas yang telah dirobek- robek
dengan air 400 gram ke dalam baskom, waktu minimal perendaman 12 jam
e. Menuangkan kertas yang telah direndam ke dalam blender
f. Menghaluskan kertas yang telah direndam
beserta lem sebanyak 20 gram menggunakan bantuan blender, dengan kecepatan
minimum dalam waktu kurang dari 30 detik
g. Menuangkan bubur kertas yang telah
diblender ke atas kain kasa yang dilapisi keramik dan meratakan bubur kertas
h. Meletakkan keramik di atas kain kasa yang
telah diberi bubur kertas dan tekan (press) keramik sampai air mulai
habis
i.
Menggeser
keramik bagian atas, kesamping sampai lepas dari atas bubur kertas yang telah
dipres
j.
Menjemur
di bawah sinar matahari sampai kering, setelah kering angkat kertas dari
cetakan
k. Kertas daur ulang yang telah jadi siap
digunakan
Untuk lebih jelas, dapat dilihat skema
berikut ini:
Bisnis SAMPAH !!!!!
Reviewed by
begreengeneration
on
19.09
Rating:
Tidak ada komentar :